Kamis, 13 Oktober 2011 0 komentar

KAPAN MENGGUNAKAN GRAFIK BITMAP DAN GRAFIK VEKTOR

Secara garis besar, desain pemodelan grafik bisa dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok grafis. Yaitu, grafis berbasis vektor dan grafis berbasis bitmap. Kapan Anda mesti memilih vektor dan kapan Anda mesti memilih bitmap harus menjadi pertimbangan pertama sebelum Anda bekerja. Bagaimana sifat-sifat keduanya, dan bagaimana mencocokannya dengan kebutuhan Anda harus ditentukan dengan bijak. Karena itu semua mempengaruhi cara kerja dan hasil yang akan Anda raih.
Pertama, Anda harus mengetahui program-program yang umum digunakan untuk membuat dan melakukan pengeditan desain, seperti microsoft photo editor, photoshop, gimp, paint, dan corel photo paint untuk grafis bitmap. Sedangkan untuk grafis vektor seperti auto cad, corel draw, adobe illustrator, macromedia freehand, dan Adobe inDesign. Sebaiknya Anda membekali diri dengan konsep dasar desain grafis dengan mempelajari dasar-dasar penggunaan komputer dalam pembuatan desain. Karena pengetahuan semacam ini akan membantu Anda untuk bisa bekerja dengan tepat dan efektif. Sehingga, Anda tidak akan mengalami saat di mana pekerjaan desain yang sudah Anda kerjakan dengan susah payah ternyata tidak bisa digunakan karena hal-hal teknis. Dan Anda tak akan menerima komentar orang seperti, “Wah…mestinya Anda menggunakan program ini dan bukan itu,” atau “Harusnya Anda menggunakan format ini, resolusi segini,” serta masih banyak bla…bla…bla lainnya yang hanya akan memusingkan dan membuat Anda frustasi.
Sebelumnya, kita kembali mengingat bahwa grafis berbasis bitmap adalah semacam grafis yang menggunakan obyek geometris dan perhitungan matematis dalam pembuatannya. Semua obyek pembentuk suatu desain diciptakan oleh komputer dengan mengkalkulasikan faktor-faktor matematisnya, seperti koordinat letak, ukuran dimensional, ukuran outline, dan sebagainya.
Sedangkan untuk membuat grafis berbasis vektor, Anda harus mendefinisikan titik awal dilanjutkan dengan titik-titik berikutnya, dimana komputer akan secara otomatis menyambungkan titik-titik tersebut dalam membentuk suatu obyek. Karena obyek-obyek dibentuk berdasarkan posisi titik-titik penyusunnya, maka untuk mengedit suatu obyek, yang perlu Anda lakukan adalah mengedit titik-titik tersebut. Harus Anda ketahui bahwa sebuah grafis berbasis vektor bisa terdiri dari banyak obyek yang masing-masingnya terbentuk dari banyak titik pula. Secara umum bisa dikatakan grafis vektor adalah tipe grafis yang paling mudah digunakan dan diedit. Walaupun begitu, mudah atau tidaknya penggunaan tergantung dari kebutuhan dan kemampuan Anda dalam hal desain grafis.
Yang istimewa dari grafis vektor adalah sifatnya yang fleksibel. Yaitu, Anda bisa mengubah ukuran dimensionalnya tanpa mengubah kualitas tampilan maupun hasil cetaknya. Sebuah grafis vektor bisa Anda perbesar ukurannya hingga beberapa meter atau Anda perkecil hingga beberapa milimeter tanpa kehilangan ketajamannya. Sifat grafis vektor semacam ini disebut resolusi bebas (resolution independent).

Simak gambar berikut ini. Pasti berbeda dengan gambar yang sebelumnya telah Anda lihat.

























Karena sifatnya yang fleksibel, grafis vektor umum dipakai untuk membuat desain-desain yang membutuhkan fleksibilitas juga, dalam artian desain yang bisa digunakan dalam berbagai kesempatan, dalam berbagai ukuran, dan dalam berbagai media reproduksi.
Dalam konteks suatu perusahaan, grafis vektor biasanya digunakan dalam pembuatan logo, di mana logo tersebut umumnya digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kop surat (letterhead), kartu nama, brosur, booklet hingga kemasan produk dan masih banyak lagi.
Untuk masing-masing penggunaan, logo berupa grafis vektor akan sangat memudahkan Anda untuk memodifikasi ukuran, tata letak, dan berbagai atribut lainnya, sementara pada saat bersamaan tetap mempertahankan kualitas hasil akhirnya. Jadi tak peduli dicetak di kartu nama berukuran 9 cm x 5 cm, spanduk 3 m x 1 m atau di brosur berukuran folio. Logo perusahaan Anda akan senantiasa terlihat solid, sesolid perusahaan Anda.
Grafis vektor juga banyak digunakan dalam pembuatan desain-desain yang membutuhkan presisi, seperti desain produk (product design), terutama untuk kemasan. Di mana ukuran dan ketepatan peletakan elemen-elemen desain sangat berpengaruh terhadap persepsi calon konsumen, yang pada akhirnya mempengaruhi keinginan untuk membeli.
Lagipula, siapa juga yang mau membeli suatu produk yang kemasannya jelek. Simak contoh gambar berikut ini.




















Dalam perkembangannya, grafis vektor juga berhasil memikat hati pada pembuatan kartun dan animasi, sehingga jika Anda perhatikan, begitu banyak situs di internet yang menggunakan animasi flash yang dibuat menggunakan grafis vektor.
Keunggulan bekerja dengan grafis vektor salah satunya adalah ukuran file desain yang dihasilkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan desain yang sama namun dibuat dengan grafis bitmap. Contohnya seperti sebuah desain kartu pelajar yang dibuat sebagai kartu grafis vektor dalam format CDR (CorelDraw) menghasilkan file berukuran 56 kb, sedangkan saat dibuat sebagai grafis bitmap dalam format JPEG (Joint Photographic Experts Group) dengan ukuran dimensional sama dan resolusi 300dpi menghasilkan file berukuran 95 kb. Untuk satu desain mungkin hal ini tidak akan terlalu berpengaruh. Namun jika Anda mengerjakan dengan lebih banyak desain, atau dengan desain berukuran dimensional yang lebih besar, maka ukuran file penyimpanan akan benar-benar Anda pertimbangkan.
Walaupun begitu, tidak ada program yang selalu sempurna dan tidak mempunyai kekurangan, bahkan manusia yang dikatakan sebagai makhluk sempurna saja masih memiliki kekurangan. Sehingga tidak akan ada yang dapat sempurna memenuhi segala kebutuhan dan harapan penggunanya.
Kesimpulannya, grafis vektor yang terbentuk dari obyek-obyek yang dibuat dengan perhitungan matematis, kurang mampu menangani obyek-obyek yang teramat kompleks, seperti ragam warna, gradasi, perubahan kontur dan sebagainya. Sehingga, adalah hampir mustahil membuat ilustrasi wajah manusia sebagaimana yang Anda lihat di foto dengan menggunakan grafis vektor. Saat itulah kita menangani gambar-gambar foto kompleks semacam ini menggunakan grafis bitmap.



Referensi :
http://buzzlikesbags.blogspot.com/2011/09/achmad-furqon514092613ia04dpg-13.html
http://astayoga.wordpress.com/tag/astayoga/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110816192259AAkZkqF
0 komentar

MENGKONVERT BITMAP KE VEKTOR ATAUPUN SEBALIKNYA

Mengkonversi bitmap ke vektor grafis
Perintah Bitmap bitmap Jejak mengkonversi ke dalam vektor grafis dengan diedit, daerah diskrit warna. Anda memanipulasi gambar sebagai vektor grafis, dan Anda dapat mengurangi ukuran file.
Ketika Anda mengkonversi bitmap ke vektor grafik, grafik vektor tidak lagi terkait dengan simbol bitmap dalam panel Library.
Catatan: Jika bitmap yang diimpor mengandung bentuk yang kompleks dan banyak warna, vektor dikonversi grafis mungkin memiliki ukuran file yang lebih besar dibanding bitmap aslinya. Untuk menemukan keseimbangan antara ukuran file dan kualitas gambar, mencoba berbagai pengaturan di kotak dialog Bitmap Jejak.
Anda juga bisa pecah bitmap untuk memodifikasi gambar dengan gambar Flash dan alat melukis.
1. Pilih bitmap dalam adegan saat ini.
2. Pilih Modify Bitmap>> Bitmap Trace.
3. Masukkan nilai Ambang Warna.
Ketika dua pixel dibandingkan, jika perbedaan dalam nilai-nilai warna RGB kurang dari ambang warna, dua piksel dianggap warna yang sama. Ketika Anda meningkatkan nilai ambang batas, Anda mengurangi jumlah warna.
4. Untuk Daerah Minimal, masukkan nilai untuk mengatur jumlah sekitar piksel untuk dipertimbangkan ketika menetapkan warna kepada pixel.
5. Untuk Curve Fit, pilih opsi untuk menentukan bagaimana menguraikan lancar diambil.
6. Untuk Ambang Corner, pilih opsi untuk menentukan apakah tepi tajam dipertahankan atau merapikan.
Untuk membuat grafik vektor yang paling mirip bitmap asli, masukkan nilai berikut:
o Ambang Warna: 10
o Minimum Area: 1 pixel
o Fit Curve: Pixel
o Ambang sudut: Banyak Corners





Sebagian besar gambar digital dan gambar yang Anda lihat di web adalah gambar grafis raster atau bitmap (. bmp). Sebuah citra raster grafis hanya didefinisikan dengan grid piksel yang diatur ke warna tertentu. Raster grafis resolusi gambar yang tergantung dan tidak dapat dibuat lebih besar tanpa kehilangan kualitas yang jelas. Oleh karena itu, untuk gambar yang perlu diskala untuk resolusi yang lebih tinggi sering lebih baik menggunakan grafis vektor .
Gambar yang diberikan menggunakan grafis vektor akan skala ukuran apapun dan masih mempertahankan tepi halus. Ini sangat ideal untuk berurusan dengan hal-hal seperti font dan logo. Inkscape adalah sebuah vektor open source editor grafis yang dapat Anda gunakan untuk mengubah gambar raster ke vektor gambar grafis.
Saya akan menunjukkan bagaimana menggunakan Inkscape untuk mengubah logo Inkscape di atas ke dalam gambar (Scalable Vector Graphics) SVG. SVG adalah vektor grafis format file.
Pertama-tama Anda akan perlu untuk men-download Inkscape dan menginstalnya. Ini tersedia untuk Mac OS X dan Windows, dan tentu saja dengan sumber Anda dapat kompilasi pada Linux dan platform lainnya.

Setelah Anda menginstal Inkscape, memulai dan membuka citra raster akan dikonversi. Dalam contoh ini, saya telah membuka file inkscape-logo.png. Anda dapat melihat dari screenshot yang ujung-ujungnya tidak mulus. Mengubahnya ke file SVG akan memungkinkan kami untuk skala itu ke ukuran apapun, dan menjaga tepi halus.
Ads by Google


Pilih seluruh gambar dengan menavigasi ke Edit> Pilih Semua pada menu Inkscape atau dengan menekan Ctrl-A pada keyboard Anda. Lalu pergi ke lintasan> Bitmap Jejak - atau tekan Shift-Alt-B pada keyboard Anda. Dalam dialog bitmap jejak, pilih Warna sebagai mode dan pastikan bahwa Smooth dicentang.

Klik tombol OK dan konversi akan terjadi tetapi kotak dialog akan di layar. Tutup kotak dialog dengan mengklik X di sudut kanan atas. Selanjutnya Anda harus menyingkirkan dari gambar asli, yang terbaring di bawah jejak Anda hanya dilakukan. Untuk melihat yang asli, pergi ke Object> Turunkan Bawah atau tekan tombol End pada keyboard Anda.
Sekarang mencari gambar asli bergerigi harus di atas. Klik di atasnya untuk pilih dan kemudian tekan tombol Delete pada keyboard Anda. Sekarang Anda akan melihat gambar vektor bagus dan cantik dengan tepi halus. Selanjutnya, simpan file tersebut dengan menavigasi ke File> Save As "| Berikan nama file baru, dan pastikan bahwa jenis file di kanan bawah adalah Inkscape SVG. Gambar di bawah ini dibuat dari file SVG saya buat.

Ketika Anda melakukan menggunakan gambar SVG Anda di halaman web, Anda akan ingin mengubah mereka dari SVG kembali ke gambar raster, seperti saya lakukan pada gambar di atas. Untuk melakukan hal ini, hanya pergi ke File Bitmap> Ekspor "| Tidak semua browser mendukung gambar SVG, sehingga Anda SVGs mengekspor lebih baik untuk bitmap. Cara ini Anda akan memiliki gambar yang bagus dan juga Anda dapat menggunakannya secara online.
Menggunakan SVGs membuat perbedaan besar ketika Anda mengatur skala gambar yang akan jauh lebih besar dari aslinya. Wikimedia Commons sebenarnya memiliki yang lebih baik gambar SVG logo Inkscape daripada aku dibuat. The Wikimedia Foundation telah membuat upaya untuk membuat diagram dan logo yang paling tersedia sebagai file SVG, untuk memungkinkan mereka untuk digunakan pada resolusi yang lebih tinggi tanpa menurunkan konten asli.
1 komentar

KARAKTERISTIK MENGENAI GRAFIK,BITMAP,VEKTOR DAN OKTET

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Kualitas Grafis
Kualitas sebuah grafis dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
 Resolusi grafis

Resolusi adalah tingkat kepadatan pixel-pixel yang terdapat didalam grafis itu. Resolusi grafis umum diukuran dalam satuan pixel per inch (ppi) atau dot per inch (dpi). Ini menyatakan banyaknya jumlah pixel per inchi persegi luas bidang grafis.
Namun sering pula resolusi dinyatakan dalam perkalian antara jumlah pixel menurut arah mendatar dengan jumlah pixel menurut arah tegak. Sebagai contoh, resolusi 800x600 pixel mengandung sebanyak 480 ribu pixel.

 Kedalaman Bit (Bit Depth)

Bit depth adalah ukuran yang menyatakan tingkat variasi warna yang mungkin dimiliki oleh sebuah pixel. Ditentukan dengan 2n, dimana nadalah nilai kedalaman bit. Sebagai contoh, setiap pixel didalam grafis berkedalaman 1 bit hanya memiliki 21 = 2 kemungkinan warna, yaitu hitam ataukah putih saja.
Dengan demikian, grafis berkedalaman 16 bit memiliki tingkat variasi sebanyak 65.536 warna untuk setiap pixelnya. Kedalaman bit sebesar ini sering disebut dengan istilah High Color, sedangkan kedalaman 24 bit yang memiliki tingkat variasi sekitar 16 juta warna sering disebut dengan istilah True Color.

BITMAP
Bitmap atau Raster merupakan gambar yang tersusun dari titik-titik elemen gambar yang disebut piksel. Masing-masing piksel memiliki informasi warna. Jumlah kemungkinan warna yang dapat ditampilkan oleh suatu piksel tergantung pada satuan bit yang dimiliki gambar bitmap tersebut. Gambar bitmap 8 bit berarti piksel-piksel yang menyusun dapat menampilkan kemungkinan warna sebanyak 2 pangkat 8, atau 256 warna. Gambar bitmap dengan resolusi (jumlah piksel setiap satuan ukur) besar, akan terlihat lebih halus dibandingkan yang memiliki resolusi rendah. Resolusi gambar bitmap dinyatakan dalam satuan dot per inch(dpi) atau pixel per inch(ppi).
Foto digital dan gambar hasil pemindaian (scanning) adalah gambar bitmap.
Kadangkala, kita memindai foto dengan resolusi lumayan tinggi, misalnya 300 dpi yang sesuai untuk cetakan seukuran majalah. Ketika dilihat dimonitor komputer, tampak lebih besar karena standar display monitor komputer adalah 72 dpi atau 96 dpi. Maka dari itu, resolusi gambar bitmap yang sesuai untuk keperluan display, misal web adalah 72 dpi.
Lain halnya jika akan kita pergunakan untuk keperluan cetak. Printer memerlukan resolusi yang cukup untuk menampilkan cetakan gambar yang baik, tergantung pada ukuran media cetak dan jarak pandang idealnya. Cetak foto seukuran 10R akan lebih baik jika menggunakan resolusi 300dpi atau lebih. Lain halnya untuk baliho. Jarak pandang yang jauh, tidak akan menampakkan piksel yang ukurannya besar - besar karena menggunakan resolusi rendah, misalnya 50dpi.
Gambar bitmap bersifat resolution dependent. Artinya ketika kita mengubah ukurannya(resample), sulit untuk mengendalikan kualitasnya. Jika kita mengecilkan ukurannya, berarti membuang sebagian pikselnya. Sebaliknya ketika diperbesar ukurannya(bukan zooming) akan terjadi terjadi penambahan piksel diantara ruang piksel yang teregang. Piksel - piksel tambahan akan dikalkulasi agar mirip warnanya dengan piksel disekitarnya. Mekanisme ini disebut interpolasi.
Pembesaran gambar melebihi kemampuan pikselnya akan mengekibatkan efek garis bergerigi(jagged) pada pinggiran objek.
Beberapa contoh format gambar bitmap adalah : BMP, GIF, PNG, TIFF, JPEG, Targa, PICT(MacOS), PCX, serta PSD.
Format PNG, GIF, TIFF, PSD, dan PICT mampu merekam informasi transparansi. Namun GIF hanya mampu menyimpan informasi transparansi 1 bit : transparan atau tidak sama sekali. Jadi transparansi pada format GIF tidak bersifat persial atau gradual. GIF juga hanya bisa menyimpan informasi 256 warna. Untuk mengatasi keterbatasan itulah, format PNG hadir. Namun, beberapa browser internet gaek belum mendukung format PNG, sehingga saat ini lebih banyak digunakan untuk keperluan cetak.

Karakteristik Grafis Bitmap
Grafis bitmap memiliki beberapa karakteristik berikut:
 Karena dibentuk dari tataan pixel-pixel yang masing-masing pixel memiliki atribut warna tersendiri, maka ketika menyunting grafis bitmap pada dasarnya adalah menyunting kelompok-kelompok pixel.
 Grafis bitmap mampu menghasilkan tingkat gradasi warna yang halus serta efek fotorealistik. Itulah sebabnya grafis bitmap lebih sering dipakai dalam bidang pekerjaan editing fotografi digital profesional.
 Ukuran file cenderung lebih besar, karena diperlukan ukuran bit yang besar untuk menyimpan atribut warna yang terkandung didalam setiap pixel.
 Tidak dapat diskala ke sembarang ukuran, sebab perbesaran yang berlebihan dapat mengakibatkan penurunan kualitas penampakan, misalnya gambar tampak lebih kasar, pecah-pecah serta timbulnyaefek jagged.


 Memiliki resolusi dependen, artinya kualitas penampakannya sangat bergantung kepada resolusi dari alat penampilnya.
Keuntungan bitmap
Keuntungan untuk bitmap yang mereka mudah untuk membuat. Mengambil gambar dengan kamera digital, atau scan sesuatu dalam, dan Anda punya satu. Mereka mudah untuk datang dan biaya yang efektif. Anda dapat mengambil gambar atau scan dalam menggambar, dan mudah menunjukkan di Internet atau mengirim email.
Kekurangan Bitmap
Kerugian dari bitmap, adalah mereka tidak atas terukur. Anda dapat membuat bitmap yang lebih kecil tanpa kehilangan banyak, tetapi Anda tidak bisa membuatnya lebih besar tanpa kehilangan kualitas. Jika Anda pernah melihat gambar bitmap diledakkan, Anda akan melihat kotak individu memiliki sedikit atau titik yang membentuk gambar. Ketika Anda melihatnya pada ukuran optimal Anda tidak melihat titik-titik individu, tetapi jika Anda mencoba untuk membuatnya lebih besar, gambar menjadi kabur, bergerigi atau pixelated.


VEKTOR
Gambar Vektor tersusun atas objek garis, kurva, bentukan(shape) dan memiliki atribut seperti : isian warna, isian tekstur, garis tepi. Atribut objek elemen gambar vektor dapat diubah ukurannya, bentuknya, warnanya, secara individual tanpa menurunkan kualitas gambar. Masing - masing objek tersebut terwujud dari hasil pemetaan koordinat dan persamaan matematis. Maka, gambar vektor tidak akan “pecah” dan berkurang kualitasnya jika diubah ukurannya secara keseluruhan.
Contoh gambar vektor adalah ilustrasi, kartun, dan text. Dari uraian itu, gambar vektor bersifat resolution independent.
Contoh : Jika anda menggunakan Browser Mozilla Firefox coba tekan CTRL + berkali-kali untuk memperbesar ukuran, maka akan terlihat bahwa Text tidak mengalami penurunan kualitas Warna, sedangkan objek gambar akan terlihat kotak-kotak bergerigi bahkan buram.
Warna pada gambar vektor memang lebih banyak bersifat solid. Gradasi warna(chrome) dan nada(tone) tidaklah sekaya jika dibandingkan dengan gambar bitmap yang bersifat photo realistic. Beberapa perangkat lunak pengelola gambar vektor seperti corelDraw kini telah dapat menyimulasikan transparansi dan peleburan (blending) antar lapiran elemen gambar(layer).
Beberapa contoh format gambar vektor adalah : CDR(CorelDraw), AI(Adobe Illustrator), CMX(Corel Exchange), CMG(Computer Graphic Metafile), DXF(AutoCAD), dan WMF(Windows Media File).
Metafile adalah format gambar vektor yang dapat menyimpan elemen bitmap, misalnya isian tekstur bitmap. Sampai saat ini web masih didominasi format gambar bitmap. Beberapa format vektor yang mulai banyak didukung dunia web, misalnya SWF(Adobe Shockware Flash) dan SVG(Scalable Vektor Graphic) yang berbasis bahasa pemograman XML(eXtensible Markup Language). Kedua format ini mendukung gambar statis maupun animasi 2 dimensi.
Pengubahan gambar bitmap ke gambar vektor(tracing) saat ini telah mampu dilakukan perangkat lunak pengolah gambar vektor seperti CorelDraw, Corel Trace, Adobe Flash, dan lain-lain. Jika ingin mengkonversi vektor ke bitmap(rasterisasi), sebaiknya tetap menyimpan format vektornya untuk mempertahankan kulitas gambar.

Karakteristik Grafis Vektor
Sementara itu grafis vektor memiliki beberapa karakteristik berikut:
 Karena dibentuk dari susunan obyek garis dan kurva yang didefinisikan secara matematis, maka menyunting grafis vektor pada dasarnya adalah menyunting obyek per obyek.
 Grafis vektor lebih cocok untuk bidang pekerjaan desain grafis yang bersifat geometrik seperti misalnya pembuatan desain logo, ornamen, label produk, setting undangan, kartu nama dsb.
 Ukuran file relatif lebih kecil, karena hanya menyimpan atribut koordinat pixel-pixel pembentuk obyek-obyek.
 Mampu diskala ke sembarang ukuran tanpa khawatir akan kehilangan kualitas penampakan.
 Memiliki resolusi independen, artinya kualitas penampakannya tidak bergantung kepada resolusi dari alat penampilnya.
Sekarang, manakah yang lebih unggul, grafis bitmap ataukah grafis vektor? Menurut pendapat saya pribadi, keduanya sama-sama memiliki keunggulan tersendiri mengingat keduanya diterapkan pada bidang pekerjaan yang berlainan.
Keuntungan vektor
Advantage untuk gambar vektor adalah skalabilitas itu. Dengan kata lain, itu kemampuan untuk menggandakan dirinya pada setiap ukuran. Dengan gambar vektor, Anda tidak perlu khawatir tentang mencari gambar pixelated (kabur atau bergerigi mencari). Anda bisa mencetaknya pada perangko, atau di samping bus, dan tidak pernah kehilangan kualitas apa pun.
Vektor kerugian
Kerugian dari vektor adalah waktu dan bakat yang dibutuhkan untuk menciptakannya. Anda tidak dapat mengambil foto dalam vektor. Gambar vektor yang digambar di komputer dengan menggunakan perangkat lunak editing grafis seniman vektor seperti Adobe Illustrator. Akibatnya, grafis vektor tidak sebagai biaya efektif sebagai gambar bitmap.

Oktet adalah gambar yang intensitas pixelnya dengan menggunakan metode Image Adjustment Brightness/ Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply dengan tampilan format RBG dan JPEG.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Vector_graphics
http://en.wikipedia.org/wiki/Raster_graphics
http://mrezaf.blogspot.com/

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Andi.Rohard90

 
;